Harga BBM Naik di Semua SPBU: Pertamina, Shell, BP, dan Vivo, Simak Daftarnya

Harga BBM Naik di Semua SPBU: Pertamina, Shell, BP, dan Vivo, Simak Daftarnya
Harga BBM Naik di Semua SPBU: Pertamina, Shell, BP, dan Vivo, Simak Daftarnya

JAKARTA – Memasuki awal tahun 2025, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) menjadi isu hangat di kalangan masyarakat. Kenaikan harga ini serentak terjadi di berbagai stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), baik SPBU milik pemerintah, seperti Pertamina, maupun SPBU swasta asing seperti Shell, BP, dan Vivo. Meskipun demikian, harga BBM bersubsidi seperti Pertalite dan Bio Solar tetap stabil pada harga Rp 10.000 per liter dan Rp 6.800 per liter.

Pertamina Memimpin Pasar BBM di Indonesia

Pertamina, perusahaan milik negara yang menguasai pasar BBM di Tanah Air, tetap menjual Pertalite dengan RON 90 sebagai produk bersubsidi, yang tidak mengalami kenaikan. Namun, harga BBM non-subsidi di SPBU Pertamina menunjukkan kenaikan. "Kami terus berkomitmen untuk memberikan BBM yang berkualitas dengan harga yang sekompetitif mungkin meskipun ada fluktuasi harga global," ujar seorang perwakilan Pertamina.

Shell Indonesia: Premium dan Eksklusif

Shell Indonesia, perusahaan asal Belanda yang lebih banyak beroperasi di Jakarta, menawarkan produk premium seperti Super dengan RON 92 dan V-Power dengan RON 95. Harga BBM di Shell ini cenderung lebih tinggi dibandingkan produk lokal. "Kami fokus pada kualitas dan layanan, oleh karena itu harga kami sedikit lebih tinggi dibandingkan yang lain namun sebanding dengan manfaat yang didapat," tutur salah satu juru bicara Shell Indonesia.

BP dan Vivo: Pemain Asing yang Kompetitif

BP dan Vivo sebagai pemain asing lainnya juga mengalami kenaikan harga pada awal tahun ini. BP, yang berasal dari Inggris, menawarkan BBM seperti BP 92 yang memiliki harga bersaing dengan Shell. Sementara itu, Vivo yang berkantor pusat di Swiss, menyediakan BBM seperti Revvo 90 yang dikategorikan RON 90 dan relatif mendekati harga Pertamina, menjadi pilihan bagi konsumen yang mencari alternatif BBM dengan kualitas baik namun harga tetap terjangkau. "Konsumen kami memiliki kebebasan untuk memilih bahan bakar sesuai kebutuhan mereka dengan harga yang kami tawarkan," ungkap perwakilan Vivo.

Memantau Harga BBM: Tips Konsumen

Sebelum Anda mengisi bahan bakar, penting untuk memantau harga yang ditawarkan oleh berbagai SPBU. Kenaikan harga BBM mempengaruhi pengeluaran pribadi dan perusahaan. Disarankan agar konsumen selalu memeriksa harga terbaru yang secara rutin diperbarui oleh masing-masing SPBU.

Berikut adalah daftar harga BBM pada Selasa, 7 Januari 2025 di berbagai SPBU:

1.RON 90
- Pertalite: Rp 10.000
- Revvo 90: Rp 12.680

2. RON 92
- Pertamax: Rp 12.500
- Super: Rp 12.930
- BP 92: Rp 12.810
- Revvo 92: Rp 12.770

3. RON 95
- Pertamax Green: Rp 13.400
- V-Power: Rp 13.650
- BP Ultimate: Rp 13.530
- Revvo 95: Rp 13.480

4. RON 98
- Pertamax Turbo: Rp 13.700
- V-Power Nitro: Rp 13.850

5. CN 48
- Bio Solar (subsidi): Rp 6.800
- BP Diesel: Rp 13.730

6. CN 51
- Dexlite: Rp 13.600
- V-Power Diesel: Rp 14.150
- Primus Diesel Plus: Rp 13.990

7. CN 53
- Dex: Rp 13.900
- Diesel Extra: Rp 13.850
- BP Ultimate Diesel: Rp 14.030

Harga-harga ini berlaku di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya (Jabodetabek dan Jadetabek) dan dapat berubah sewaktu-waktu tergantung dari perubahan harga minyak dunia.

Pendapat Ahli: Alasan di Balik Kenaikan Harga

Seorang analis energi dari salah satu lembaga riset terkemuka menyatakan bahwa kenaikan harga BBM pada awal tahun ini disebabkan oleh beberapa faktor eksternal seperti kenaikan harga minyak mentah global dan penyesuaian terhadap kebijakan energi berkelanjutan. "Kondisi ekonomi global, termasuk inflasi dan situasi geopolitik, seringkali berpengaruh pada fluktuasi harga BBM," jelas sang analis.


Kenaikan harga BBM ini menjadi tantangan bagi masyarakat, terutama dalam mengelola anggaran transportasi sehari-hari. Konsumen diharapkan bisa lebih bijak dalam memilih BBM sesuai dengan kendaraan mereka dan tetap mengikuti perkembangan harga yang bisa berubah sewaktu-waktu. Dengan pemantauan dan perencanaan yang baik, efek dari kenaikan harga ini bisa diminimalisir.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index