BATAM - Jalur penyeberangan Tanjunguban, Bintan menuju Telagapunggur, Batam terpaksa beroperasi dengan jumlah kapal yang terbatas. Situasi ini terjadi lantaran dua dari empat kapal RoRo yang biasa melayani rute ini saat ini sedang dalam proses perbaikan. General Manager ASDP Batam, Hermin, telah mengonfirmasi bahwa KMP Mulia Nusantara dan KMP Barau tidak beroperasi sementara karena permasalahan teknis yang menimpa kedua kapal tersebut.
Dalam perkembangan terkini, Hermin menjelaskan bahwa KMP Barau mengalami kendala pada mesinnya, sementara KMP Mulia Nusantara terkena insiden kebakaran di perairan Telagapunggur pada akhir Desember 2024 lalu. Insiden ini mengharuskan kapal tersebut menjalani proses perbaikan yang menyeluruh agar dapat kembali beroperasi dalam kondisi prima.
Dengan perbaikan yang sedang berlangsung, kami memprediksi bahwa KMP Barau akan kembali beroperasi paling lambat besok. Tim teknis kami sedang bekerja keras untuk menyelesaikan proses perbaikan ini, ungkap Hermin.
Sementara itu, layanan penyeberangan antara Tanjunguban dan Telagapunggur saat ini hanya dilayani oleh dua kapal RoRo, yaitu KMP Tandeman dan KMP Niaga. Meski demikian, Hermin menegaskan bahwa operasional penyeberangan tidak mengalami kendala berarti meskipun hanya dilayani dua kapal. Seluruh penumpang dan kendaraan masih dapat terangkut dengan baik, tambahnya, memastikan bahwa layanan tetap berjalan lancar.
Dalam situasi seperti ini, pihak ASDP Batam telah berkomitmen untuk memberikan pelayanan maksimal. Mereka berusaha memastikan bahwa penumpang dan kendaraan mendapatkan layanan yang memadai meski operasional kapal berkurang. Menurut Hermin, fokus utama saat ini adalah memenuhi kebutuhan transportasi penumpang dan logistik secara optimal.
Tantangan Operasional dan Usaha Peningkatan Layanan
Gangguan operasional jalur penyeberangan ini menjadi tantangan tersendiri, mengingat pentingnya rute ini dalam menghubungkan Bintan dan Batam. Dengan situasi ini, pihak ASDP Batam berupaya keras untuk memulihkan kembali layanan secara optimal. Pengguna jasa penyeberangan diharapkan dapat lebih bersabar sembari mengikuti perkembangan terbaru terkait perbaikan kapal.
ASDP Batam juga menekankan betapa pentingnya perawatan dan pemeriksaan rutin bagi kapal-kapal mereka guna menjamin keselamatan dan kenyamanan pengguna layanan. Insiden seperti kebakaran yang menimpa KMP Mulia Nusantara mengingatkan pentingnya langkah preventif dalam operasional transportasi laut.
Hermin menambahkan bahwa seluruh kru dan tim operasional terus diingatkan akan standar prosedur keselamatan tarupaya menjaga kualitas pelayanan dengan baik. Kami pastikan setiap langkah mitigasi risiko telah diperhatikan dengan seksama dalam upaya meminimalisir kemungkinan gangguan semacam ini di kemudian hari, lanjutnya.
Inovasi dan Komitmen Jangka Panjang
Sambil menunggu perbaikan selesai, fokus jangka panjang ASDP Batam adalah meningkatkan infrastruktur dan layanan agar konsumen merasa lebih nyaman. ASDP berencana untuk melakukan pengawasan lebih ketat dan berkelanjutan terhadap armada mereka, serta meningkatkan pelatihan kru kapal guna menangani kondisi darurat secara efektif.
Ke depannya, ASDP Batam siap untuk mempelajari lebih lanjut masalah-masalah teknis agar dapat menciptakan solusi yang lebih efisien bagi penumpang dan kendaraan. Dengan komitmen kuat terhadap keselamatan dan pelayanan, pihak ASDP optimis akan dapat mengatasi setiap tantangan yang muncul dalam operasional penyeberangan.
Dalam situasi ini, ASDP Batam mengajak masyarakat untuk mendukung dan memahami tantangan yang ada, seraya memastikan bahwa segala upaya dilakukan untuk mengembalikan operasional kapal kembali normal. Dengan dedikasi dan respons cepat dari tim ASDP Batam, diharapkan penyeberangan di jalur Tanjunguban-Telagapunggur bisa segera pulih sepenuhnya, memberi kenyamanan dan keamanan bagi para pengguna layanan.