Pasar Modal

OJK Ungkapkan Pencapaian Gemilang di Pasar Modal Indonesia 2024: Penghimpunan Dana Capai Rp259,24 Triliun

OJK Ungkapkan Pencapaian Gemilang di Pasar Modal Indonesia 2024: Penghimpunan Dana Capai Rp259,24 Triliun
OJK Ungkapkan Pencapaian Gemilang di Pasar Modal Indonesia 2024: Penghimpunan Dana Capai Rp259,24 Triliun

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merilis laporan pencapaian signifikan di pasar modal Indonesia sepanjang tahun 2024, yang berhasil menghimpun dana sebesar Rp259,24 triliun. Meskipun perekonomian global menghadapi ketidakpastian, angka ini menandakan pertumbuhan positif di sektor pasar modal nasional.

Dalam konferensi pers virtual Rapat Dewan Komisioner (RDK) bulanan yang dilaksanakan pada Selasa, 7 Januari 2025, Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, mengungkapkan bahwa dana tersebut berasal dari berbagai kegiatan penawaran umum. Dari jumlah tersebut, 43 emiten baru telah berhasil menarik dana senilai Rp17,28 triliun melalui Initial Public Offering (IPO) saham dan penerbitan efek bersifat utang (EBUS), Kamis, 9 Januari 2025.

“Penawaran umum dan penggalangan dana di pasar modal Indonesia mencatatkan hasil yang menggembirakan, bahkan di tengah ketidakpastian ekonomi global. Ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap stabilitas pasar modal kita,” ujar Mahendra dalam kesempatan tersebut.

Perkembangan Positif di Sektor Obligasi dan SCF

Selain dari IPO dan EBUS, pasar obligasi serta Securities Crowdfunding (SCF) juga menunjukkan tren positif. Hingga Desember 2024, pasar obligasi Indonesia mencatat angka pembelian bersih sebesar Rp4,15 triliun oleh investor asing. Di sisi lain, SCF meningkat pesat dengan pengumpulan dana mencapai Rp1,36 triliun dari 713 penerbitan efek.

Ini menunjukkan bahwa meskipun ada ketidakstabilan global, kepercayaan investor terhadap pasar modal Indonesia tetap kuat. Kinerja positif ini semakin menegaskan posisi Indonesia sebagai tujuan investasi yang menarik.

Sentimen Positif di Pasar Saham

Pasar saham Indonesia mengalami peningkatan nilai kapitalisasi pasar sebesar 2,79 persen secara bulanan, mencapai Rp12.336 triliun, meskipun indeks saham domestik menurun menjelang akhir 2024. Hal ini menunjukkan bahwa investor masih terpesona oleh peluang investasi di pasar modal Indonesia, terlepas dari pelemahan di sektor-sektor tertentu.

Sektor obligasi juga mencatat kenaikan tahunan yang signifikan sebesar 4,82 persen, meskipun pada bulan Desember 2024, indeks pasar obligasi ICBI mengalami penurunan tipis sebesar 0,12 persen. Kenaikan ini didorong oleh besarnya minat investasi dari kalangan investor domestik maupun asing.

Prospek Positif di Masa Depan

OJK menaruh optimisme tinggi terhadap tren positif ini, terutama mengingat masih banyak penawaran umum yang tertunda. Mahendra mengungkapkan bahwa ada 115 Penawaran Umum yang berada dalam pipeline dengan potensi penawaran mencapai Rp32,58 triliun, yang akan segera dilaksanakan dalam waktu dekat.

“Kami sangat menghargai tingginya minat pasar terhadap investasi di Indonesia, dan OJK akan terus mendorong pengembangan pasar modal untuk menjaga kepercayaan ini. Dengan adanya regulasi yang mendukung dan pengawasan yang ketat, kami yakin pasar modal Indonesia dapat terus tumbuh secara berkelanjutan,” tambah Mahendra.

Pencapaian ini memberikan kepercayaan bahwa pasar modal Indonesia akan terus menjadi instrumen penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Selain itu, ini juga berperan dalam menarik lebih banyak investor untuk berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan.

Dengan strategi pengembangan yang tepat dan dukungan dari regulasi yang kuat, pasar modal Indonesia diharapkan bisa mempertahankan dan bahkan meningkatkan kepercayaan serta minat investor di masa mendatang. Ini akan menjadi katalis kuat bagi perkembangan ekonomi yang lebih stabil dan komprehensif, menciptakan peluang ekonomi baru bagi bangsa ini.

Menyongsong Pertumbuhan Semakin Baik

Melihat tren positif di tahun 2024 dan prospek menjanjikan di tahun-tahun mendatang, OJK berkomitmen untuk terus mendorong reformasi dan inovasi di sektor pasar modal. Dengan demikian, pasar modal Indonesia tidak hanya akan menjadi tempat yang menjanjikan bagi investor, tetapi juga menjadi lokomotif pendorong ekonomi nasional yang lebih luas.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index