Bank

BRI Pionir Green Bond di Indonesia dengan Penerbitan Obligasi Hijau Tahun 2024

BRI Pionir Green Bond di Indonesia dengan Penerbitan Obligasi Hijau Tahun 2024
BRI Pionir Green Bond di Indonesia dengan Penerbitan Obligasi Hijau Tahun 2024

Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) terus menunjukkan komitmennya dalam praktik pembangunan berkelanjutan dengan menjadi satu-satunya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Indonesia yang berani menerbitkan green bond atau obligasi hijau pada tahun 2024. Langkah ini sejalan dengan agenda global dalam mengintegrasikan kesejahteraan lingkungan dalam keputusan bisnis dan keuangan.

Berdasarkan data dari Bloomberg, BRI secara global berhasil meraih peringkat yang impresif dengan menempati posisi ke-558 dalam kategori penerbitan obligasi hijau di tahun 2024. Total emisi yang berhasil dicatatkan oleh BRI mencapai US$80,22 juta melalui dua kali penerbitan. Angka ini mengungguli beberapa institusi keuangan ternama lainnya, seperti Banco Santander dengan emisi US$77,72 juta dan Deutsche Bank AG dengan US$60,31 juta, Jumat, 17 Januari 2025.

Proyek hijau ini mendapat sambutan positif dengan dukungan dari pemangku kepentingan. A. Solichin Lutfiyanto, Direktur Kepatuhan BRI, menyatakan, “Penerbitan obligasi hijau ini adalah wujud dari langkah BRI untuk terus menerapkan praktik sustainable finance, sekaligus memberikan nilai tambah bagi pemangku kepentingan. Kami bangga dapat mencatatkan capaian ini dan bersaing dengan institusi keuangan global lainnya,” ucapnya dalam keterangan resmi pada Jumat, 17 Januari 2025.

Detail Penerbitan Obligasi Hijau BRI

Pada Maret 2024, BRI melaksanakan masa penawaran untuk Obligasi Berwawasan Lingkungan Berkelanjutan I Bank BRI Tahap III Tahun 2024. Penerbitan ini mencapai nilai sebesar Rp2,5 triliun yang terbagi ke dalam tiga seri, menjadikannya bagian penting dari green bond yang digelar secara bertahap.

Seri A dengan nilai Rp1,23 triliun menawarkan bunga 6,15% per tahun dan memiliki jangka waktu 370 hari kalender sejak tanggal emisi. Seri B menawarkan tingkat bunga tetap sebesar 6,25% per tahun dengan nilai Rp879,43 miliar dan berjangka waktu dua tahun. Sementara itu, Seri C dengan nilai Rp382,9 miliar memiliki bunga tetap 6,25% per tahun dengan durasi tiga tahun sejak tanggal emisi.

Langkah Berkelanjutan BRI

Penerbitan obligasi hijau ini bukanlah yang pertama kali dilakukan oleh BRI. Sebelumnya pada tahun 2023, mereka telah meluncurkan Obligasi Berwawasan Lingkungan Berkelanjutan I Bank BRI Tahap II. Target dana yang BRI himpun dari penerbitan green bond ini sebesar Rp15 triliun, yang dilaksanakan secara bertahap dari tahun 2022 hingga 2024.

BRI menyusun Kerangka Kerja Obligasi Berwawasan Lingkungan sebagai panduan yang meliputi mekanisme penggunaan dana, evaluasi dan seleksi proyek, serta pengelolaan dan pelaporan dana. Kerangka kerja ini memastikan bahwa seluruh dana yang diperoleh dari penawaran umum obligasi hijau akan digunakan secara efektif dan bertanggung jawab untuk proyek-proyek yang berfokus pada keberlanjutan lingkungan.

Mendorong Keberlanjutan di Kancah Internasional

Dengan memasuki pasar obligasi hijau, BRI memperlihatkan kepada dunia bahwa institusi keuangan Indonesia tidak hanya fokus pada keuntungan, tetapi juga pada kesejahteraan lingkungan. Komitmen BRI untuk melestarikan lingkungan dan mendukung agenda keberlanjutan di kancah internasional menjadi teladan bagi perusahaan lain untuk mengikuti jejak serupa.

“Langkah ini menjadi bukti nyata kemampuan BRI untuk bersaing di kancah internasional sekaligus menunjukkan komitmennya dalam mendukung agenda pembangunan berkelanjutan,” tambah Solichin Lutfiyanto. Pernyataan ini menegaskan posisi BRI sebagai pelopor dalam penerbitan obligasi berwawasan lingkungan yang relevan dengan upaya global dalam mengatasi perubahan iklim.

Sebagai pioneer di Indonesia, BRI tidak hanya berdampak secara finansial tetapi juga secara sosial dan lingkungan. Penting bagi institusi keuangan lainnya untuk belajar dari langkah BRI, mengingat bahwa keberlanjutan lingkungan kini menjadi kebutuhan mendesak yang harus diperhatikan dalam setiap keputusan bisnis.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index