Erick Thohir Bicara Proses Pemilihan Pelatih Baru Timnas Indonesia: Dari 15 Nama Mengkerucut Jadi 3, Hingga Terpilihnya Patrick Kluivert

Erick Thohir Bicara Proses Pemilihan Pelatih Baru Timnas Indonesia: Dari 15 Nama Mengkerucut Jadi 3, Hingga Terpilihnya Patrick Kluivert
Erick Thohir Bicara Proses Pemilihan Pelatih Baru Timnas Indonesia: Dari 15 Nama Mengkerucut Jadi 3, Hingga Terpilihnya Patrick Kluivert

Dalam upaya memperkuat Timnas Indonesia, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, berbicara mengenai proses panjang dalam pemilihan pelatih anyar. Awalnya, ada 15 pelatih internasional yang dipertimbangkan untuk menakhodai tim nasional. Nama-nama yang masuk dalam daftar pertimbangan tersebut berasal dari berbagai negara, termasuk Belanda, Italia, dan Spanyol. Tapi, dari banyak kandidat tersebut, pilihan akhirnya jatuh pada Patrick Kluivert, mantan bintang sepak bola asal Belanda.

Selama proses seleksi, banyak faktor yang dipertimbangkan oleh Erick. Ia menekankan bahwa tidak semua pelatih dapat didekati, apalagi pelatih besar dari klub top Eropa seperti Pep Guardiola dari Manchester City. "Banyak, kan kita mesti lihat, 'oh ini dari coach ini, tersedia atau enggak, bisa enggak di-approach.' Kan enggak bisa, 'Halo Pep, apakah kamu bahagia dengan Manchester City? Apakah kamu ingin ke Indonesia?' Kan enggak bisa," ungkap Erick Thohir dalam sebuah wawancara dengan Liputan6 melalui kanal Youtube mereka.

Keseriusan Erick dalam memilih pelatih baru tercermin dari perjalanan ke Eropa pada akhir Desember 2024, dengan tujuan utama mewawancarai tiga pelatih yang sudah mengerucut dari daftar semula. Selain Kluivert, dua kandidat lain juga sempat diwawancarai selama kunjungannya tersebut. "Kita mesti reasonable juga, kita ranking berapa, targetnya ke berapa, tersedia siapa, kombinasi seperti apa. Saya membentuk tim, bukan cuma Kluivert," ujar Erick mengenai pendekatannya yang komprehensif.

Proses seleksi ini melibatkan pertimbangan yang detail. Dari 15 pelatih awal yang dipertimbangkan, beberapa tereliminasi karena berbagai alasan seperti kontrak yang masih berjalan, situasi personal yang tidak mengizinkan, atau kecocokan budaya yang kurang. "Ada tiga setelah dari 15 nama. Dari 15 nama ini 'oh ternyata ini belum bisa masih kontrak, oh yang ini saya rasa enggak bisa begini, ini ada yang kemarin baru keluarganya meninggal'," lanjut Erick Thohir.

Pemilihan Kluivert, yang merupakan figur sepak bola terkenal dari Belanda, bukan tanpa alasan. Sebagai negara yang dikenal dengan fondasi sepak bola yang kuat, budaya Belanda dianggap memiliki kesamaan dengan beberapa pemain naturalisasi Timnas Indonesia yang juga berasal dari Belanda. Hal ini dianggap dapat membantu dalam proses adaptasi dan penguatan tim. "Ini kan semua, makanya enggak bisa cepat-cepat. Ini bukan kemarin bangun tidur ya sudah ganti. Jadi izin dikasih. Kan saya mesti izin saya jabarkan kepentingan. Kan sudah dipikir lama, dibikin jadwal ketemu mereka enggak gampang," jelas Erick Thohir.

Dari hasil wawancara dan pertimbangan yang matang, Kluivert terpilih karena dinilai mampu mengendalikan ruang ganti dan memahami kultur pemain. "Eropa habis itu belanda, saya sempat interview dari Italia, Spanyol, tapi saya pikir-pikir waduh nanti kulturnya beda lagi, nanti ini lagi. Soal locker room, kamu harus mengendalikan ruang ganti," imbuhnya.

Keputusan ini juga sejalan dengan keyakinan Erick Thohir bahwa Kluivert dapat membawa pendekatan baru yang dapat menyatu dengan filosofi permainan Indonesia. Fokus pada pengembangan talenta muda dan kemampuan adaptasi terhadap berbagai kondisi pertandingan dinilai menjadi salah satu kelebihannya.

Suporter Indonesia yang dikenal dengan antusiasmenya pun menaruh harapan besar pada Kluivert. Pesan-pesan dukungan datang mengalir, disertai harapan agar tidak ada lagi alasan dalam proses pembentukan tim yang tangguh. Sementara itu, kontroversi terkait loyalitas pemain ke-12 dalam kompetisi lokal seperti BRI Liga 1 terus menjadi bahasan tersendiri yang diharapkan dapat diselesaikan seiring penunjukan pelatih baru ini.

Dalam konteks ini, PSSI bersama para pemangku kepentingan sepak bola tengah berusaha memajukan sepak bola Indonesia ke level yang lebih tinggi. Dengan adanya pelatih dengan reputasi internasional, diharapkan gebrakan baru dapat membawa Timnas Indonesia bersaing di kancah internasional. Erick Thohir dan seluruh jajarannya di PSSI tampaknya bersemangat membangun masa depan yang lebih baik bagi sepak bola tanah air, meskipun tantangan yang dihadapi tidaklah sedikit.

Rencana ke depan PSSI dengan Patrick Kluivert masih terus digali demi hasil yang optimal. Komitmen Erick Thohir akan diuji seiring perkembangan tim yang dipimpin oleh pelatih asal Negeri Kincir Angin ini. Bukan sekadar pencapaian jangka pendek, namun bagaimana menciptakan ekosistem sepak bola yang mampu menghasilkan prestasi konsisten. Langkah ini merupakan awal dari perjalanan panjang yang membutuhkan konsistensi dan inovasi dalam setiap strateginya.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index